14 Remaja di Klungkung Terindikasi Diabetes

7 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klungkung mencatat 14 remaja usia 15-17 tahun di Gumi Serombotan terindikasi diabetes berdasarkan hasil skrining gula darah sewaktu (GDS) yang dilakukan sejak awal 2025. 

Selain itu, 113 remaja lainnya masuk dalam kategori pre-diabetes atau berisiko tinggi mengidap diabetes jika tidak ditangani sejak dini. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klungkung, Ketut Ardana, mengungkapkan skrining dilakukan secara masif terhadap 544 remaja sejak Januari hingga Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 417 remaja tercatat memiliki kadar gula darah normal. 

Namun, pemeriksaan ini masih bersifat awal karena menggunakan metode pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), bukan pemeriksaan gula darah saat puasa yang lebih akurat untuk standar diagnosis medis. “Kami akan melakukan pengecekan lanjutan terhadap para remaja yang masuk kategori pre-diabetes maupun diabetes,” tegas Ardana, Kamis (22/5). Salah satu contoh, pemeriksaan saat kegiatan senam di Lapangan Klungkung, terdapat dua remaja dengan kadar gula darah di atas normal yakni 140 mg/dL dan 170 mg/dL. 

Saat diminta datang kembali ke Puskesmas dan diperiksa dua hingga tiga hari kemudian, kadar gula darahnya sudah normal yakni sekitar 110 mg/dL. “Itu membuktikan pemeriksaan sewaktu tidak bisa langsung dijadikan dasar diagnosa diabetes. Karena itu, kami perlu pemeriksaan lanjutan,” tambahnya. 

Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan akan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh kepala Puskesmas se-Klungkung di Kantor Dinas Kesehatan Klungkung, Jumat (23/5). Dalam rapat tersebut, dibahas pemetaan wilayah asal remaja yang terindikasi pre-diabetes maupun diabetes berdasarkan hasil skrining. 

Faktor risiko utama yang menyebabkan meningkatnya kadar gula darah di kalangan remaja antara lain pola makan tidak sehat, konsumsi makanan tinggi gula dan garam, kurang aktivitas fisik, hingga kebiasaan begadang. Dinas Kesehatan Klungkung menggencarkan edukasi gaya hidup sehat melalui kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). 7 wan
Read Entire Article