Dewan Titip Aspirasi Perbaikan Sarpras Sekolah ke BAM DPR RI

Aspirasi itu disampaikan saat Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI berkunjung ke Bali, melihat kasus kesulitan membaca, menulis dan berhitung (calistung) siswa SD dan SMP di Buleleng. Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Kamis (22/5).

Titipan aspirasi ini diharapkan disampaikan ke pemerintah pusat. Hal ini menjadi persoalan krusial di pelayanan dasar masyarakat di bidang pendidikan. Menurut Ngurah Arya dari 467 SD di Buleleng 40 persennya dalam keadaan rusak. Tingkat kerusakannya pun sangat beragam, namun didominasi dari rusak sedang hingga berat.

“Banyak sekolah kami di Buleleng yang plafonnya jebol, atapnya sudah melengkung, yang sebenarnya sangat mengkhawatirkan dan cukup membahayakan bagi siswa karena sudah tidak layak untuk ditempati,” ucap Sekretaris DPC PDI Buleleng ini.

Harapan untuk dibantu pemerintah pusat sangat besar, mengingat keterbatasan keuangan daerah yang tidak mampu menangani dan menuntaskan seluruh persoalan fisik sekolah ini. Selain sarana gedung sekolah yang banyak rusak, Ngurah Arya menyebut persoalan pendidikan sangat kompleks. Hal ini berdampak munculnya anak SD dan SMP di Buleleng yang kesulitan calistung.

Salah satunya kurikulum pendidikan yang terus berganti, tidak dapat diadaptasi dengan baik oleh satuan pendidikan dan juga SDM guru serta siswa di sekolah. Pergantian kurikulum pendidikan yang selalu terjadi disetiap pimpinan baru, agar dikaji kembali.

Sementara itu khusus persoalan siswa SMP yang kesulitan calistung disebut Ngurah Arya menjadi pelajaran bersama untuk kedepannya. DPRD sebagai mitra Pemkab Buleleng terus mendukung segala kemungkinan solusi yang dapat ditempuh untuk menuntaskan kasus anak disleksia ini.

Dalam pertemuan tersebut juga hadir 4 anggota BAM DPR RI, Sekda Provinsi Bali, Bupati Buleleng, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Dinas Pendidikan dan Olahraga, Dewan Pendidikan, Ketua PGRI Buleleng dan stakeholder terkait.7 k23