Grab Tegaskan Komitmen Untuk Indonesia di Tengah Isu Merger dan Dominasi Asing

6 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Belakangan ini muncul berbagai spekulasi terkait kabar merger antara Grab dengan salah satu pelaku industri. Namun, pihak Grab menegaskan bahwa rumor tersebut tidak bersumber dari informasi yang terverifikasi. Karena itu, Grab memilih untuk tidak menanggapinya lebih jauh. Fokus utama mereka tetap pada komitmen di Indonesia, yaitu memberdayakan pelaku ekonomi kecil dan membuka peluang penghasilan tambahan yang mandiri dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Berdasarkan tanggapan resmi Grab yang kami dapatkan adalah mereka juga mengatakan bahwa selain dari isu merger, wacana mengenai dominasi asing melalui kehadiran Grab di Indonesia kembali mencuat. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, Grab merasa perlu memberikan klarifikasi soal status hukumnya dan kontribusi nyata yang telah diberikan bagi perekonomian Indonesia. Meskipun secara legal Grab berstatus sebagai Penanaman Modal Asing (PMA), hal ini merupakan bentuk investasi yang sah dan diatur oleh perundang-undangan Indonesia.

PMA sendiri sudah lama menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui skema ini, investasi asing mendorong perkembangan bisnis berskala besar, mempercepat adopsi teknologi, dan mendukung inovasi di berbagai sektor. Grab menegaskan bahwa model bisnis ini bukanlah sesuatu yang eksklusif, melainkan sudah menjadi praktik umum bagi banyak perusahaan global di Indonesia, termasuk di sektor e-commerce, fintech, logistik, dan energi terbarukan.

Baca Juga: Serangan Bruteforce Tembus 14 Juta Kasus di Indonesia, Ancaman Siber Semakin Nyata

Grab Klaim Mereka Dijalankan oleh Talenta Lokal, Bukan Sekadar Investasi Asing

Grab 002

Meski berbentuk PMA, Grab Indonesia nyatanya dijalankan hampir sepenuhnya oleh tenaga kerja lokal. Data terbaru menunjukkan bahwa 99% karyawan Grab Indonesia adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili dan bekerja penuh di Indonesia. Dari sisi manajemen, hanya satu orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA), sedangkan sisanya diisi oleh profesional lokal.

Hal ini membuktikan bahwa Grab tidak hanya membawa investasi, tetapi juga memberikan kepercayaan penuh kepada putra-putri bangsa dalam mengelola bisnis di dalam negeri. Kepemimpinan, operasional, strategi, hingga pengambilan keputusan bisnis dilakukan oleh talenta lokal yang memahami kebutuhan pasar Indonesia. Grab menganggap dirinya sebagai karya kolektif dari orang Indonesia untuk Indonesia.

Lebih jauh, model PMA justru membuka peluang lebih besar bagi pengembangan talenta lokal. Selain menciptakan lapangan kerja, investasi ini menjadi jalur transfer pengetahuan dan teknologi, yang pada akhirnya memperkuat kapasitas nasional. Inilah yang mendorong ekosistem digital Indonesia untuk terus tumbuh dan berdaya saing di kancah global.

Kontribusi Grab untuk Perekonomian dan Masyarakat Indonesia

Fitur baru Grab untuk layanan GrabFood.

Sejak hadir di Indonesia, Grab telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. Berdasarkan studi ITB tahun 2023, industri ride-hailing dan pengantaran online menyumbang Rp382,62 triliun atau 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Grab sendiri menyumbang setengah dari angka tersebut, menurut riset Oxford Economics 2024. Ini menunjukkan besarnya peran Grab dalam mendorong ekonomi digital di Indonesia.

Tak hanya berkontribusi secara makro, Grab juga mengatakan bahwa mereka juga memiliki dampak bagi masyarakat. Hal ini didasari dengan data yang menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang Indonesia menggunakan layanan ride-hailing dan pengantaran online, baik sebagai konsumen maupun mitra. Lebih dari 50% mitra pengemudi Grab sebelumnya adalah pengangguran, namun kini mereka memiliki penghasilan tetap, akses pelatihan keterampilan, dan literasi digital maupun keuangan.

Di sisi pemberdayaan UMKM, sejak 2020 Grab telah menciptakan 2,3 juta peluang kerja melalui digitalisasi. Di daerah seperti Jayapura dan Kupang, 50% merchant Grab merupakan wirausahawan baru yang sebelumnya belum terdigitalisasi. Selain itu, Grab bersama OVO telah menyalurkan pembiayaan usaha lebih dari Rp1 triliun kepada lebih dari 25.000 UMKM. Melalui inisiatif GrabMart Pasar, lebih dari 5.200 pedagang pasar di tujuh kota kini telah masuk ke ekosistem digital.

Dorong Transisi Energi Bersih dan Inklusi Digital

Komitmen Grab terhadap Indonesia juga terlihat dari upaya mendukung transisi energi bersih. Sejak 2019, Grab telah mengoperasikan lebih dari 11.000 kendaraan listrik, yang membantu mengurangi 26.000 ton emisi karbon dan menghemat 11 juta liter bahan bakar. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di sektor transportasi.

Selain itu, Grab juga aktif mendorong inklusi digital dengan membuka akses terhadap teknologi bagi masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau. Baik mitra pengemudi, UMKM, hingga pedagang pasar mendapat kesempatan untuk berkembang melalui ekosistem digital Grab. Dengan akses ini, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat memperoleh penghasilan secara mandiri dan berkelanjutan.

Grab percaya bahwa kolaborasi antara modal global dan kekuatan talenta lokal adalah kunci membangun ekonomi digital yang inklusif. Status PMA bukanlah penghalang, melainkan jembatan untuk memperkuat ekonomi nasional melalui investasi, lapangan kerja, dan adopsi teknologi. Grab berkomitmen untuk terus tumbuh bersama Indonesia, mendukung UMKM, membuka peluang kerja, dan mendorong inovasi di seluruh negeri.

Artikel berjudul Grab Tegaskan Komitmen Untuk Indonesia di Tengah Isu Merger dan Dominasi Asing yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article