Harga Babi Stabil Jelang Galungan, GUPBI Bali Buat Kesepakatan dengan Desa Adat

5 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Ketua GUPBI Bali, I Ketut Hari Suyasa, mengatakan harga babi cukup fluktuatif dalam empat bulan terakhir. Sempat mencapai Rp 60.000 per kilogram, namun kemudian turun lagi menjadi Rp 50.000 per kilogram. Jelang Galungan ini harga babi hidup di pasaran berkisar Rp 53.000-54.000 per kilogram. Hari Suyasa berharap kesepakatan harga dengan desa adat membuat penjual dan pembeli sama-sama bisa tersenyum. “Dengan harga tertinggi Rp 55.000 per kilogram sudah cukup membuat peternak kita tersenyum. Kita juga berharap agar pelaku serapan termasuk masyarakat juga bisa tersenyum dengan harga ini,” ujar Hari Suyasa, Senin (21/4). 

Hari Suyasa juga meyakinkan masyarakat bahwa stok babi jelang Galungan saat ini sudah mencukupi. Meski tidak memegang data pasti, stabilnya harga babi di pasaran menunjukkan amannya stok babi jelang hari raya. “Kita lihat harga condong naik tidak tajam atau tidak panik buying, maka asumsinya babi mencukupi,” jelasnya. 

Harga daging babi sendiri di pasaran saat ini berkisar Rp 100.000-110.000 per kilogram. Warga Bali yang tidak tergabung sekaa mapatung memilih membeli karkas atau daging babi yang sudah bersih terpotong. 

Hendra Putra, pemilik UD Putra Sedana di Banjar Bersih, Desa Adat Tegal, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung menuturkan, permintaan daging babi bersih menjelang Galungan ini mulai mengalami peningkatan. Desa Darmasaba merupakan salah satu sentra daging babi di Bali. “Menjelang Galungan ini sehari habis 200 kilograman, lumayan meningkat dari hari biasa. Biasanya tidak menentu tergantung pesanan dan musim odalan,” ungkap Hendra, Minggu (20/4). 

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pangan (Distan Pangan) Provinsi Bali I Wayan Sunada mengatakan, saat ini ASF sudah dapat dikendalikan penyebarannya di Bali. Sosialisasi biosecurity dilakukan kepada peternak babi untuk menghindari kembalinya penyakit ASF yang belum ditemukan vaksinnya. 

Menurut Sunada biosecurity menjadi cara terbaik menekan penyebaran penyakit pada babi dan ternak lainnya. “Jangan sembarangan masuk ke kandang babi karena bisa saja virus itu menempel di tubuh kita,” kata Sunada. adi
Read Entire Article