Kaspersky: Kekebalan Siber Jadi Strategi Baru Hadapi Ancaman Digital di Asia Pasifik

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Ancaman siber di kawasan Asia Pasifik semakin kompleks dan sulit diprediksi. Tak lagi cukup hanya mengandalkan solusi keamanan tambahan seperti antivirus atau firewall, kini para profesional keamanan TI mulai melirik pendekatan baru yang disebut Kekebalan Siber. Pendekatan ini menekankan pada sistem yang aman sejak awal, bukan sekadar menambal celah ketika serangan sudah terjadi.

Kaspersky, perusahaan keamanan digital global, baru saja merilis temuan dari penelitian terbarunya yang menunjukkan bahwa 71% profesional keamanan siber di Asia Pasifik menganggap Kekebalan Siber sebagai strategi yang menjanjikan. Artinya, semakin banyak organisasi yang mempertimbangkan untuk beralih dari pendekatan reaktif ke sistem yang tahan serangan sejak desain awal. Ini adalah respons terhadap kebutuhan akan infrastruktur digital yang lebih tangguh dan efisien.

Penelitian ini dilakukan terhadap 850 profesional keamanan TI dari berbagai wilayah, termasuk Asia Pasifik, Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Rusia. Fokusnya adalah untuk menggali seberapa besar pemahaman dan kepercayaan para profesional terhadap konsep Kekebalan Siber, sekaligus memetakan kesiapan bisnis dalam menghadapi lanskap ancaman yang terus berubah.

Baca Juga: Indosat Hadirkan Produk Bundling IM3 Platinum dan iPhone 16

Tingginya Tingkat Pemahaman dan Kepercayaan terhadap Kekebalan Siber

Kaspersky 001

Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat pemahaman terhadap konsep Kekebalan Siber cukup tinggi. Sebanyak 84% responden dari Asia Pasifik mengaku memahami konsep ini, hampir setara dengan angka global yang mencapai 85%. Ini mengindikasikan bahwa pendekatan berbasis desain ini bukan sekadar jargon teknis, melainkan sesuatu yang mulai diterapkan secara nyata di sektor industri dan pemerintahan.

Lebih lanjut, 73% responden global yang memahami istilah ini menilai Kekebalan Siber sebagai strategi yang sangat efektif. Mereka percaya bahwa dengan sistem yang dirancang untuk tahan terhadap serangan sejak awal, organisasi dapat mengurangi frekuensi serangan sekaligus meminimalkan dampak negatif ketika serangan terjadi. Di Asia Pasifik, sebanyak 35% responden bahkan yakin Kekebalan Siber bisa mencapai kedua tujuan itu sekaligus.

Adrian Hia, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik, menyatakan bahwa hasil ini sangat menggembirakan. Menurutnya, pemahaman yang tinggi di kawasan ini menunjukkan bahwa organisasi di Asia Pasifik siap mengambil langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan digital mereka, terutama di tengah adopsi teknologi baru seperti AI yang terus berkembang.

KasperskyOS Diperluas untuk Hadapi Tantangan Infrastruktur Digital

Kaspersky 002

Sebagai bagian dari implementasi strategi Kekebalan Siber, Kaspersky mengumumkan perluasan cakupan sistem operasinya, KasperskyOS. Sistem ini awalnya dirancang untuk platform tertanam dalam industri yang memerlukan perlindungan tinggi. Kini, KasperskyOS dikembangkan menjadi fondasi yang lebih serbaguna dan siap digunakan di berbagai sektor.

Langkah ini merupakan bagian dari evolusi pendekatan keamanan TI: dari yang bersifat reaktif ke strategi yang benar-benar preventif. Alih-alih menunggu ancaman muncul dan kemudian menambalnya dengan solusi eksternal, KasperskyOS memungkinkan organisasi untuk membangun solusi langsung di atas sistem yang memang sudah aman dari awal. Ini sekaligus menekan biaya tambahan untuk keamanan dan memudahkan manajemen infrastruktur digital.

Dmitry Lukiyan, Kepala Unit Bisnis KasperskyOS, menegaskan bahwa pendekatan ini bukan sekadar langkah teknis, melainkan transformasi besar dalam cara organisasi melihat dan membangun keamanan TI. Dengan perluasan cakupan KasperskyOS, pelanggan dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih tangguh, aman, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

GITEX Asia dan Komitmen Kaspersky di Kawasan

Kaspersky juga memperkuat komitmennya di kawasan dengan menjadi mitra resmi untuk pendekatan Kekebalan Siber di ajang GITEX Asia 2025. Di sana, perusahaan membagikan temuan penelitiannya kepada para pemimpin TI global dan memperkenalkan pendekatan Cyber Immunity kepada audiens yang lebih luas.

Selain membahas konvergensi antara TI dan OT (Operational Technology), acara tersebut juga memberikan wawasan tentang tren keamanan siber, ancaman yang muncul, serta langkah-langkah strategis untuk menghadapinya. Dengan partisipasinya di GITEX, Kaspersky ingin menegaskan bahwa Kekebalan Siber bukan hanya konsep teoritis, tapi solusi praktis yang sedang dan akan terus diadopsi.

Sebagai perusahaan yang telah melindungi lebih dari satu miliar perangkat sejak 1997, Kaspersky terus mengembangkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan keamanan digital global. Pendekatan Kekebalan Siber yang kini menjadi bagian dari portofolio mereka menandai babak baru dalam pertahanan dunia maya—lebih tangguh, lebih siap, dan lebih proaktif.

Artikel berjudul Kaspersky: Kekebalan Siber Jadi Strategi Baru Hadapi Ancaman Digital di Asia Pasifik yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article