Lansia Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya

6 days ago 4
ARTICLE AD BOX
Belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian korban. Namun dari pihak keluarga menduga korban meninggal karena kecelakaan dan menolak untuk dilakukan autopsi. 

Dari informasi, mayat lansia ini ditemukan pada sekitar pukul 09.40 Wita. Penemuan mayat sang lansia ini bermula saat salah satu warga setempat, I Made Supriadi, 40, yang biasa membabat rumput di sekitar rumah korban, merasa curiga karena lampu rumah korban tidak menyala selama dua hari. 

Merasa penasaran, Supriadi kemudian berusaha mengecek melalui pintu belakang rumah korban pada sekitar pukul 09.15 Wita. Saat itu, ia mendapati pintu terganjal. Saksi Supriadi yang sempat berusaha melihat dari celah bawah pintu belakang itu pun kaget melihat ada darah dan langsung bergegas mencari salah satu keponakan korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. 

Kemudian sekitar pukul 09.40 Wita, keponakan korban bernama I Putu Suardika, 51, bersama ayahnya mendatangi rumah korban. Karena pintu belakang terganjal dan sulit didobrak, Suardika berusaha mendobrak pintu depan dengan menendangnya. Saat berhasil masuk, saksi Suardika mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di pintu belakang tersebut. 

Hal itu pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Dari hasil olah TKP dari Tim Inafis Polres Jembrana dan pemeriksaan salah satu dokter dari Puskesmas 1 Jembrana, korban yang mengenakan kemeja putih dan celana pendek abu-abu ditemukan dengan mengalami luka robek sepanjang 7 centimeter di dahi. 

Luka itu diduga akibat benturan karena terjatuh. Kondisi mayat juga sudah mengalami pembusukan dan diperkirakan korban meninggal sekitar dua hari sebelumya. Setelah dilakukan pemeriksaan awal itu, mayat korban pun sempat dievakausi ke RSU Negara.   

Kapolsek Kota Jembrana Ipda I Ngurah Agus Dwi Widiatmika Putra menyatakan belum diketahui pasti apa penyebab kematian sang lansia tersebut. Namun dari keterangan sejumlah saksi, korban ini diketahui memang tinggal sendirian, sedangkan anaknya tinggal di Denpasar. "Dari keterangan keluarga, tidak ada sakit. Tapi memang sudah tua. Usianya sudah 90 tahun. Dari keluarga menyatakan sebenarnya sudah sering diminta agar tinggal di Denpasar, tapi korban lebih memilih tinggal sendirian," ujarnya. 

Dari pemeriksaan lebih lanjut, Ipda Dwi menyatakan tidak ada tanda-tanda dugaan tindakan kriminal di lokasi kejadian. Dari pemeriksaan mayat korban  juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, selain luka di dahi yang diduga akibat mengalami benturan karena terjatuh. 

"Dari keluarga sudah mengikhlaskan, menolak dilakukan autopsi. Tadi dari keluarga menyatakan akan membawa jenazahnya ke Denpasar," ucap Ipda Dwi Widiatmika. 7 ode
Read Entire Article