Lonjakan Serangan Siber Jangka Panjang, Jadi Ancaman Nyata di 2025

3 days ago 18
ARTICLE AD BOX

jakarta, Gizmologi – Tahun 2024 mencatatkan tren baru dalam dunia keamanan siber. Menurut laporan terbaru dari Kaspersky, serangan siber dengan durasi lebih dari satu bulan kini menyumbang 35,2% dari total insiden yang ditangani. Fakta ini menandakan bahwa para pelaku kejahatan siber semakin lihai, sabar, dan strategis dalam menargetkan korban mereka.

Durasi serangan pun mencengangkan. Rata-rata serangan jangka panjang berlangsung selama 253 hari—hampir sembilan bulan. Dalam waktu selama itu, pelaku memiliki cukup ruang untuk mengintai, mencuri, dan mengeksploitasi sistem tanpa terdeteksi. Sementara itu, waktu yang dibutuhkan untuk merespons insiden secara rata-rata adalah 50 jam, mencerminkan kompleksitas dan tantangan besar dalam menghentikan ancaman ini.

Kondisi ini menjadi pengingat keras bagi organisasi, baik besar maupun kecil, untuk mulai berpikir lebih serius tentang sistem keamanan mereka. Keamanan tidak lagi cukup jika hanya bersifat reaktif. Di tengah ancaman siber yang makin tak terduga dan tahan lama, strategi pertahanan yang proaktif menjadi keharusan.

Baca Juga: HealthMetrics Siap Dorong Transformasi Layanan Kesehatan Digital di Indonesia

Dampak Serangan Siber

images 92481614745738290734

Salah satu penyebab utama keberhasilan serangan jangka panjang adalah lemahnya titik masuk awal. Laporan Kaspersky mencatat bahwa eksploitasi terhadap aplikasi yang bisa diakses publik, penyalahgunaan hubungan tepercaya, dan pemanfaatan akun valid menjadi metode paling umum. Dengan kata lain, pelaku siber memanfaatkan lubang kecil yang sering diabaikan, lalu menggunakannya sebagai jalan masuk untuk menguasai sistem.

Setelah berhasil masuk, tujuan utama mereka tidak lain adalah data. Serangan jangka panjang seringkali berujung pada enkripsi dan kebocoran data, yang dampaknya bisa sangat merugikan secara finansial maupun reputasi. Bahkan, sebagian besar organisasi tidak menyadari telah menjadi korban hingga data mereka muncul di forum gelap atau sistem mereka terkunci oleh ransomware.

Lebih jauh, tingkat ketahanan dan kecanggihan para pelaku ini juga meningkat seiring kemajuan teknologi. Mereka tidak hanya memanfaatkan celah keamanan, tapi juga menerapkan teknik canggih untuk bertahan lama di dalam sistem target. Ini yang membuat deteksi dan mitigasi menjadi jauh lebih sulit dari sebelumnya.

Solusi Proaktif untuk Menghadapi Serangan Jangka Panjang

Dalam menghadapi serangan siber yang semakin canggih dan tahan lama, Kaspersky menekankan pentingnya pendekatan yang lebih strategis dan menyeluruh. Solusi keamanan yang tangguh perlu dilengkapi dengan sumber daya manusia yang kompeten. Namun bagi perusahaan yang tidak memiliki tim internal yang cukup kuat, layanan keamanan terkelola menjadi opsi yang patut dipertimbangkan.

Layanan seperti Managed Detection and Response (MDR) serta Incident Response kini menjadi garda depan perlindungan siber. Layanan ini mencakup seluruh siklus penanganan insiden, mulai dari identifikasi, respons, hingga pemulihan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, organisasi tidak hanya bisa mendeteksi ancaman lebih cepat, tapi juga menanggulanginya secara efisien.

Investasi dalam keamanan bukan lagi sekadar soal membeli software antivirus. Ini tentang membangun sistem pertahanan yang adaptif, menyeluruh, dan terus berkembang mengikuti lanskap ancaman yang dinamis. Laporan ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak bahwa keamanan siber adalah pertarungan jangka panjang yang butuh persiapan matang.

Artikel berjudul Lonjakan Serangan Siber Jangka Panjang, Jadi Ancaman Nyata di 2025 yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article