Pemulung Curi Mesin Pemotong Bata Dijuk

Lelaki setengah abad lebih asal Desa Sumber Wringin, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur itu berurusan dengan polisi atas dugaan kasus pencurian mesin pemotong bata Milik I Ketut Sumadia, 55.

Kapolres Badung AKBP M Arif Batubara didampingi wakapolres Badung, Kompol Taufan Rizaldi, Kapolsek Abiansemal Kompol Anak Agung Gede Rai Darmayasa, Panit I Unit Reskrim Iptu I Made Rai Perbawa, saat gelar jumpa pers di Mapolsek Abiansemal, pada Kamis (12/3) mengatakan penangkapan terhadap tersangka setelah menerima laporan masyarkat. 

“Setelah mendapat laporan dari warga dan setelah diperiksa, pelaku mengaku melakukan aksinya dengan modus masuk ke kandang babi milik korban tempat penyimpanan mesin pemotong bata," tuturnya. 

Dikatakannya peristiwa pencurian itu terjadi, pada Rabu (12/2). Pelaku datang dari kosnya di di Jalan Pucuk Sari III, Lingkungan Banjar Batur, Kelurahan Ubung Kaja, Kecamatam Denpasar Utara, Kota Denpasar mengendarai sepeda motor Honda Karisma DK 2272 PH dengan tujuan  mencari rongsokan. Kemudian, sekira pukul 12.00 Wita tersangka tiba di tempat kejadian. Ia memarkir kendaraannya di pinggir jalan lalu masuk ke kandang babi milik korban dengan melompati tembok yang tingginya kurang lebih 1 meter.

"Tersangka membuka dua mur dari mesin pemotong bata tersebut menggunakan kunci pas ukuran 10 yang sudah dibawa sebelumnya. Belum sempat pelaku membawa pergi mesin tersebut, pelaku sudah ketahuan oleh salah satu warga sekitar," benernya. 

Setelah menerima laporan dari warga, tim opsnal Unit Rekrim Polsek Abiansemal segera mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP, meminta keterangan korban dan saksi-saksi serta mengumpulkan bukti petunjuk yang ada disekitar tempat kejadian dan selanjutnya mengamankan pelaku ke Polsek Abiansemal.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti satu unit sepeda motor Honda Karisma DK 2272 PH, satu buah kunci pas ukuran 10 mm dan satu buah karung warna putih. "Pelaku dijerat pasal 363 Ayat (1) ke 5e KUHP, dengan ancaman hukuman paling lama tujuh tahun," pungkasnya. 7 pol