Pura Padang Gambuh Gelar Karya Padudusan Alit, Melaspas lan Caru Rsi Gana

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Karya yang digelar kali ini merupakan bagian dari upaya ngebecikang pratima (penyucian pratima), melaspas bangunan atau pratima baru, serta pelaksanaan caru Rsi Gana untuk menetralisir leteh dan menguatkan energi positif sebelum berlangsungnya puncak piodalan.

“Kami ngiring sejak tahun 2013. Karya di tahun 2025 ini dilaksanakan karena berkaitan dengan ngebecikan pratima dan pelaksanaan caru Rsi Gana, sebagai bentuk penyucian lahir dan batin sebelum Yadnya utama,” ungkap I Wayan Merta Jiwa, Manggala Karya sekaligus salah satu pengempon Pura Padang Gambuh.

Menurut Merta Jiwa, karya kali ini digelar pada tingkat madya atau tingkat Yadnya menengah. Momen ini dinilai sangat istimewa karena puncak piodalan jatuh dua hari setelah piodalan di Pura Pengerebongan, yang juga berada di wilayah Kesiman.

Pura Padang Gambuh merupakan salah satu pura manca di wilayah Gumi Kebonkuri, bersama dua pura manca lainnya yakni Pura Padang Kertha dan Pura Bangun Sakti. Selain di Gumi Kebonkuri, wilayah Desa Adat Kesiman juga memiliki pura manca lainnya seperti Pura Dalem Mengabang, Pura Palih Kiuh, dan Pura Padang Kertha.

“Dulunya, pangempon pura-pura manca ini ditentukan berdasarkan kepemilikan lahan persawahan. Misalnya, pengempon Pura Padang Gambuh berasal dari warga yang memiliki sawah di area pura, begitu juga Pura Padang Kertha yang pangemponnya memiliki sawah dekat Pantai Padang Galak. Karena itu, dulu wilayah ini dikenal agraris,” jelas Merta Jiwa, yang juga Ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kota Denpasar.

Ditambahkan, nama Padang Gambuh memiliki makna spiritual dan seni yang mendalam. Padang dimaknai sebagai cahaya atau sinar suci, sementara Gambuh merujuk pada bentuk kesenian klasik, khususnya seni tari dan karawitan. Hal ini sesuai dengan karakteristik warga pengempon yang banyak bergerak di bidang seni pertunjukan.

Upacara karya kali ini dipuput oleh Ida Pandita dari Griya Beraban, Denpasar Barat, yang juga merupakan bagian dari krama pengempon asal Banjar Beraban, Jalan Nusa Kambangan. Upakara atau banten Caru Rsi Gana dihaturkan melalui punia dari krama pangempon asal wilayah tersebut.

“Biaya karya belum bisa kami pastikan karena masih bersifat urunan. Yang terpenting adalah semangat bhakti kami kepada Ida Sesuhunan lan Ida Bhatara yang melinggih di Pura Padang Gambuh,” tegas Merta Jiwa.

Ia berharap, karya dan piodalan kali ini membawa kerahayuan bagi seluruh krama. “Astungkara semua diberikan kesehatan, dan semoga ke depan kami dapat menggelar Karya Agung sebagai bentuk bhakti yang lebih besar lagi,” ujarnya.

Piodalan di Pura Pengerebongan yang jatuh pada hari Minggu (11/5) dan Pura Padang Gambuh yang jatuh dua hari kemudian pada hari Selasa, disebut Merta Jiwa justru menjadi kekuatan spiritual yang saling mendukung dalam pelaksanaan rangkaian Yadnya di wilayah Kesiman. *m03

Read Entire Article