Tragedi Pembajakan KA Jaffar Express Menelan 26 Korban Jiwa

1 month ago 7
ARTICLE AD BOX
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, dalam konferensi pers Jumat (14/3/2025), mengungkapkan bahwa operasi penyelamatan selama 36 jam berhasil membebaskan 354 penumpang, namun korban jiwa terus bertambah seiring proses evakuasi.

Dari 26 korban tewas, 18 di antaranya merupakan tentara dan pasukan paramiliter, tiga adalah staf kereta api, dan lima lainnya adalah penumpang sipil. Selain itu, 33 anggota BLA juga tewas dalam operasi militer yang diberi nama Operation Green Bolan.

Peristiwa tragis ini bermula ketika BLA menghentikan kereta sekitar 32 km dari Sibbi menggunakan alat peledak improvisasi (IED) sebelum memasuki terowongan di Bolan Pass. Para penyerang lebih dulu menyerang pos paramiliter di sekitar lokasi dan menewaskan tiga tentara, sebelum mengambil alih kereta.

Menurut laporan, para pria dijadikan sandera di luar kereta, sementara wanita dan anak-anak tetap berada di dalam. Militer Pakistan segera merespons dengan mengerahkan tim pemantau dan unit udara untuk memantau situasi.

Duka dan Ketegangan Politik

Pakistan menuduh bahwa pembajakan kereta Jaffar Express pada 11 Maret lalu dilakukan oleh kelompok separatis Baloch Liberation Army (BLA) yang berkomunikasi dengan "pengendali di Afghanistan" dan didalangi oleh India.

Ahmed Sharif Chaudhry juga menuduh media India menyebarkan informasi yang mengandalkan rekaman dari BLA dan menggunakan gambar hasil kecerdasan buatan atau kejadian lama.

India dan Afghanistan telah membantah tuduhan keterlibatan mereka dalam insiden ini. Namun, Pakistan tetap berpegang pada klaim bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari konspirasi yang lebih besar yang melibatkan kedua negara tersebut.

Tragedi ini menambah deretan panjang serangan di Balochistan, yang selama ini menjadi wilayah konflik antara kelompok separatis dan pemerintah Pakistan.

Read Entire Article