UMKM Ditantang Kuasai AI agar Tak Tertinggal Zaman

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Sabri Rasyid, AVP Eksternal Relation PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, menilai pelaku UMKM Bali, khususnya di wilayah Bangli, Gianyar, dan Karangasem, masih banyak yang belum memaksimalkan potensi AI dalam mendongkrak penjualan. “Kita semakin powerfull kalau menguasai AI. Jadi jangan mau dikalahkan oleh AI,” tegasnya.

Hal itu disampaikan Sabri saat memberi pelatihan bertema pemanfaatan AI kepada puluhan pelaku UMKM di Rumah BUMN Bangli, Jumat (9/5/2025). Dalam sesi pelatihan tersebut, Sabri menolak menyajikan teori panjang, dan lebih memilih langsung mengajak peserta praktik.

Sesi dibuka dengan mengenalkan berbagai platform chatbot AI, dari yang gratis hingga berbayar. Peserta kemudian diajak membuat caption promosi yang akan diposting di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X (dulu Twitter). Menurut Sabri, kemampuan membuat caption yang menggugah adalah kunci dalam pemasaran digital.

“Jualan secara digital itu memakai caption. Ayo kita coba membuat caption yang akan diposting di IG, TikTok, X, dan lainnya,” ajaknya.

Sebelum praktik, peserta diberi tips menjinakkan AI. “AI itu cerdas, tapi tidak punya rasa. Maka kita harus berani menegur kalau hasilnya tidak sesuai gaya kita,” kata Sabri.

Untuk simulasi, ia mengambil produk Kopi Luwak Meluwes—produk binaan Rumah BUMN Bangli—lalu memotretnya dengan ponsel. Tak sampai lima menit, AI langsung menghasilkan dua versi caption berbeda: satu bernuansa serius, satunya lagi dengan gaya lucu. Bahkan AI menyodorkan versi berbahasa Bali lengkap dengan tagar yang siap pakai.

“AI ini sok banget,” celetuk Sabri disambut tawa peserta.

Sabri juga memaparkan kemampuan AI untuk membantu UMKM mendesain kemasan, membuat foto hingga video produk. “Anggap saja AI itu karyawan. Kerja 24 jam, tak pernah mengeluh, apalagi minta naik gaji,” ujarnya disambut gelak tawa.

Pelatihan ini memberi kesan mendalam bagi peserta. Salah satunya, Pande Wiranata, owner De Nata Bakery dari Gianyar, yang mengaku berhasil menciptakan dua desain produk donat miliknya hanya dalam waktu beberapa jam. “Dulu saya sampai hire admin hanya untuk postingan dan desain. Ini lebih cepat dan hasilnya keren,” katanya.

Hal serupa diungkapkan Gusti Ngurah Sinarsa Putra, petani melon premium asal Selat, Karangasem, yang kini juga mengembangkan agro wisata petik melon. “Dulu bisa seharian bikin video dan caption-nya. Sekarang dengan AI, jauh lebih cepat dan tetap sesuai gaya kita,” ujar petani yang mengelola lahan melon seluas 7 hektare ini.

Pelatihan seperti ini dinilai penting untuk mengakselerasi digitalisasi UMKM Bali, apalagi banyak produk lokal yang sesungguhnya punya daya saing tinggi jika disertai strategi promosi yang tepat.

Read Entire Article